Berjabat Tangan itu Baik, Kalau non Mahrom ?
Assalamu'alaikum |
Tapi sebelum baca tulisan dibawah ini yang menjawab judul posting, baca bismillah dulu yuk terus jangan lupa jawab salam teteh yang ada di gambar deh. Dan apabila merasa tersinggung saya minta maaf sedari awal dari tulisan atau gambar. Bismillahirrahmani ar-rahim
Yah, pada zaman kontemporer ini, jabat tangan antara laki-laki dengan perempuan hampir menjadi tradisi. Tradisi bejat itu (Uups Sorry) mengalahkan akhlak islami yang semestinya ditegakkan. Bahkan parahnya ada diantara mereka yang menganggap kebiasaan itu lebih baik dan lebih tinggi nilainya dari pada syari'at Allah yang mengharamkannya (Istighfar). Sehingga jika salah seorang dari mereka kita ajak berbincang tentang hukum syari'at dengan penjelasannya yang ditambah dalil-dalil yang kuat dan jelas, tentu serta merta mereka akan menuduh kita sebagai orang yang kolot, ketinggalan zaman, kaku, sulit beradaptasi, ekstrim, hendak memutuskan tali silaturrahim, menggoyahkan niat baik…. dan sebagainya (tertawalah bila ada yang begitu) hehehe
Hayo, gimana nih ? coba inget-inget dulu kita seperti mereka gak, be carefull loooh. oke kita lanjut lagi, dalam masyarakat kita sekarang ini, berjabat tangan dengan anak (perempuan) paman atau bibi, dengan istri saudara atau istri paman, baik dari pihak ayah maupun ibu itu ibarat lebih mudah dari pada minum seteguk air minum. Seandainya mereka melihat secara jernih dan penuh pengetahuan, tentang bahaya persoalan tersebut menurut syara’, tentu mereka tidak akan melakukan hal tersebut. Rasulullah saw bersabda “Sungguh di tusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum besi, lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya” WIIIIH NGERI BANGET. Tuh Rasulullah aja bila gitu, bahwa kepala kita lebih baik ditusuk oleh jarum besi daripada menyentuh wanita yang bukan mahram (apalagi berjabat tangan).
Oleh karna itu, berhati-hatilah wahai sahabat Jugis (jurnalis ideologis) dengan segala perkara yang kita anggap biasa. Kalau mau berjabat tangan dengan wanita, nikah sajalah dulu dengannya (pasikan dulu muslimah loh), nah baru setelah menikah kita punya sertifikat halal untuk menyentuhnya hhehe.
Sekian. Syukon Katsiron
Komentar
Posting Komentar
Memberi saran itu cara menasihati dengan manfaat yang berkala panjang loh.. Komentar yuk