Pemimpin Bodoh dan Negri Konslet
ATTENTION :
Kisah ini diambil dari kisah nyata, seorang pemimpin yang menebarkan janji kepada rakyat yang
telah memberinya amanah yang padahal seharusnya sang pemimpin ini membuktikan, serta
memakmurkan rakyatnya tsb.
|
Maaf sebelumnya ini cerpen pertama saya. Jadi silahkan komen sepuasnya jika ada yang terganggu, terluka, tersayat atau bahkan tertawa sebelum saya membuat yang lebih ideologis lagi :)
Thank's you
Thank's you
Pada
suatu zaman, zaman yang telah menyandang status modern (abal-abal) hiduplah
seorang pemimpin yang begitu di banggakan oleh rakyatnya sampai beliau
dipercaya agar menjadi pemimpin untuk kedua kalinya di negara itu. Sebegitu
bangganya mereka para rakyat pada pemimpinnya hingga mengangkat kembali pemimpin ini setelah menghabiskan masa jabatannya 5 tahun dengan pecuma sia-sia tak ada hasil yang kasat mata. Tapi sebenarnya di
sinilah letak kesalahan dan kekeliruan yang berujung pada kehancuran masyarakat
ini sendiri, karna mereka telah keliru memilih pemimpin eh malah milih lagi.
Bagaimana
tidak keliru, seorang pemimpin yang sudah dipercaya agar mensejahterakan rakyat sejak masa jabatan pertama ini
malah memberi hal buruk yaitu sistem pengaturan negara yang merugikan,
menyusahkan bahkan menindas rakyatnya. Sehingga rakyat yang memberi suara
pilihan kepada pemimpin ini malu dan menyesal.
Mungkin
urat malu sang pemimpin ini telas putus karena kesombongan yang ada dalam
hatinya, sehingga dengan bangganya dia memberi aturan kepada seluruh sekolah
dasar, menengah pertama dan juga menengah akhir agar memasang fotonya yang
kebetulan sedang mengenakan jas serta songkok yang membuat dia terlihat layak sebagai pemimpin yang saleh padahal faktanya pemimpin yang salah. Di pajanglah akhirnyanya foto dia ini, tetapi tidak sendiri di sebelah fotonya ditemani oleh wakilnya sendiri yang berpakaian sama dan
tersenyum dengan manis kepada semua orang, dengan model yang sama pula( mungkin kembar, kembar bobroknya
maksudnya ) ditambah lagi dengan foto burung perkutut yang di sejajarkan dan
dipasang diantara mereka berdua, sehingga terlihat seperti keluarga besar
perkutut.
Tidak
hanya sampai di situ, dia ( sang pemimpin ) ini dengan sombongnya bergaya
study banding ke negara lain. Fuuuuh, belum lagi dia pulang dengan menyandang
gelar sang ksatria suci ( elhoh dah kayak nyelamatin suatu agama aja.. *_* )
yang diberikan oleh ratu negara yang di kunjunginya itu. Semakin banyak
kesombongan yang dia berikan, mengakibatkan tidak terurusnya rakyat-rakyatnya
yg telah memberikan amanah suci padanya.
Di
mulailah zaman kehancuran yang di sebabkan oleh pemimpin ini, yang tanpa
disadari kekayaan dan keindahan alam yg dimiliki oleh wilayah yang dipimpin
inipun dirampas oleh negara asing yang mengatas namakan kerjasama dan
kekerabatan padahal pihak yang berkerjasama dan berkerabat denagn pihak luar
ini hanyalah sang pemimpin. Sehingga timbul pertanyaan sederhana yaitu “ Apakah
sang pemimpin ini telah meminta persetujuan rakyatnya ? “.. Ketika pertanyaa
ini sampai pada pemimpin, dia langsung menjawab dgn berbagai alasan termasuk
juga masalah ketahan pangan wilayah tsb. Padahal, kalaupun wilayah tsb memiliki kekurangan dalam
ketahanan pangan tak seharusnya mempersilakan pihak negara lain utk menjarah
kekayaan alam wilayh itu. Toh, masih banyak cara lain seperti menjualnya dan
melakukan barter dengan pihak gelap itu (kan jadi gak ada yang rugi dan
untung).
Seperti
dalam kata orang tua dahulu bahwa buah tidaklah jatuh jauh dari pohonnya, dan
kata itulah yang dianggap cocok dengan zaman modern disini dimana sifat yang
dimiliki oleh pemimpin yang BOKIR( Sombong dan kikir ) ini menular kepada bawahan-bawahannya yang semula
tidak BOKIR. Dan disinilah negara konslet dimulai.
Selesai...(Hafiz_Tlfq)
Komentar
Posting Komentar
Memberi saran itu cara menasihati dengan manfaat yang berkala panjang loh.. Komentar yuk