Media Oleh Kita Untuk Kita

Semakin kesal, mungkin kalimat ini yang cocok menguap isi hati para jurnalist muslim di Indonesia. Kalau kita amati, berita koran dan tayangan-tayangan televisi saat ini sangat banyak banget sarat masalah -mulai dari masalah kekerasan, kebobrokan mental, ketidakjujuran, bahkan hingga kehadiran tayangan yang menggiring orang untuk selalu berangan-angan.Tawuran antarkampung, tawuran pelajar, amuk massa, demo yang menimbulkan kekerasan. Banyak nyawa melayang akibat kekerasan macam ini. Masih ada lagi seperti ormas yang mengobrak abrik tempat umum, penjahat ditangkap polisi dan orang sekampung ngemuk karena merasa tidak terima. Semua mampu diputarbalikan lagi oleh -Media-


Belum lagi ditambah kehadiran berita-berita tentang korupsi yang terjadi di mana-mana, yang mengadili korupsipun ternyata tidak jujur, kisah pencuri ayam dihukum tetapi pencuri uang negara melenggang membuang-buang harta negara di negeri lain dan itu sudah berkali-kali tidak diberitakan -berbanding terbalik- Yah, sangat berbanding terblik dengan pemberitaan umat islam yang seharusnya baik tapi sekali lagi diputarbalikan faktanya. Kebobrokan mental dan dekadensi moral dapat dilihat dari banyaknya peredaran narkoba, perkosaan, kemunculan video-video porno dan semacamnya di negeri ini. Menjadikan remaja senang berangan-angan dengan mempertontonkan tayangan yang menampilkan gaya hidup yang hedonisme, yang mana belum tentu pemainnya sendiri bergaya hidup mewah seperti yang ditampilkan di layar kaca.

Banyak sudah yang menentang lewat cara halus hingga menuju tingkat garis keras terhadap keadaan ini. Tapi penanganannya (oleh pemerintah) tidak semua sesuai harapan. Pelapor bisa jadi tersangka, seharusnya jadi tersangka malah aman -seperti- kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi. Ini semua mewarnai kehidupan kita.

Melihat kenyataan-kenyataan itu, ditambah kepemimpinan yang lemah dan pemerintahan yang buruk, orang hanya bisa pasrah dengan keadaan, pasrah dengan nasib Indonesia di masa mendatang. Kita -tidak boleh- hanya termenung memikirkan mereka -anak cucu- kita nanti, apakah mereka masih bisa makan, apakah mereka bisa dapat kesempatan kerja dll dalam kepemimpinan yang buruk ini. Tak ada yang bisa membangkitkan semangat karena ini realita/kenyataan. Mari bangun kesadaran atas kerusakan media massa saat ini, kemudian merapat untuk membuat misi demi memberi konsumsi informasi yang akurat kepada masyarakat. #SALAMJURNALIS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar KEhidupan dari Seekor Laron

Inside Ukhuwah Islamiyah

Manfaat Gelang Kokka untuk Kita Semua