Sepenggal LKMM 2013
Tiga minggu, tiga kegiatan seru, tiga amanah serta tiga jabatan yang sudah kupinggul terlewat tanpa satu pun posting (Lebay..) hehehe
Yaaah, tiga minggu kemarin memang full tetapi tetap penuh makna. LKMM adalah salah satunya mulai dari susah, senang kesal yang dilengkapi HARUBIRU lengkap banget semua ada di LKMM. Yang setengah dari minggu ini saya habiskan untuk ambil bagian dalam mensukseskan LKMM 2013 ini.
Tak pernah bosan untuk "Better Than Records"
Rekor kami kali ini adalah Siswa yang Pertama Kali melakukan problem solving di Desa Dawungsari setelah gelar itu disandang oleh kakak kelas kami namun di desa yang berbeda.
Desa Dawungsari Kab.Garut menjadi saksi hidup kami. Dinginnya hawa pegunungan dan jalanan menurun terjal yang tak berhasil mematahkan semangat kami merupakan saksi berikutnya. Di sini ujian besar menghadang dengan mempertaruhkan segalanya.
Hari pertama kami meyusuri Desa dari RW 07 hingga RW 01, melakukan survey kemudian bertemu Bpk.H. Sutisna sebagai Kepala Desa untuk berbincang tentang desa. Malam harinya kami kembali berkumpul untuk membahas segala persiapan hari esok karna esok adalah hari dimana tugas mulia telah menunggu.
Hari selanjutnya, tugas muliapun dilaksanakan. Berbekal pengetahuan tentang problem solving dan cara wawancara yang baik. Di awali dengan do'a, kelompok yang terdiri dari enam orang temasuk saya mendapat tugas di RW 05. Ada 7 kelompok di sebar di tujuh RW berbeda.
Malam harinya, masing2 kelompok mempresentasikan hasil survey mereka di siang hari tadi. hingga dapatlah kesimpulan tentang kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan bagi desa tsb atau yang lebih dikenal dengan metode S.W.O.T
Saat2 puncak dimana hasil kesimpulan yang didapat malam sebelumnya akan dipresentasikan oleh para presenter handal (handal dalam bahasa) sunda maksudnya. Dan tak lupa MC yang ahli di bidangnya yaitu Abadi dan Adi, sebagai partner mereka memang bisa diandalkan. Presenter pertamapun unjuk gigi yaitu Silmi dilanjutkan penjelasan S.W.O.T oleh Adzkia kemudian kesimpulan oleh Farhan Fauzi.
Ternyata sederet presentasi tadi bukanlah puncak acara, malah sesi komentarlah yang menjadi moment paling GREGGEEET. Gimana gak, lah yang rencananya hanya Bpk.Kades dan Bpk.Adm yang memberi komentar eeeeh malah para audiencepun unjuk kehebohan (bukan kebolehan) dalam berkomentar. Salah satunya ada Bpk.Koko selaku mantan Kades periode sebelumnya yang mengomentari anggapan kami bahwa adu domba itu haram karna mendzolimi hewan, beliau menyangkal bahwa di desa mereka tidak ada yang namanya adu domba (dengan mimik sedikit marah). "Yang ada di sini itu kontes domba atau ketangkasan domba jantan. Jadi jangan pernah adik2 pelajar ini menyebutnya adu domba.." lugas beliau.
Trus bagaimana teknis dari kontes tersebut pak ?
"Dua domba jantan yang memiliki berat dan umur yang sama saling di hadapkan untuk saling menyerang satu sama lain dengan dilengkapi wasit di dalam arena. Dan juga karna budaya ini sudah mendunia jadi tolong jangan gugat " jelasnya..
GubraaakKK... (pengen ketawa bingung, palagi menjawab)
Pernyataan yang unik sekaligus different ini sempat membuat suasana sedikit memanas, untungnya datanglah seorang cooler yaitu bpk Karebet, dengan ulansan dari pembina LKMM ini akhirnya suasana kembali sejuk.
Acara ditutup dengan penampilan Alvo (Alfabet voice) yang berhasil membuat para audience kegirangan.. Alhamdulillah
dilanjutkan dengan Innalillah
Sesi yang paling bikin kesalpun tiba, yaitu sesi pamit2an kpd slruh jajaran masyarakat desa DawungSari yang telah mengikhlaskan desanya di acak2 oleh kami.. hehehe
Potret2pun menjadi saat yang tak terlupakan, bersama para staff balai desa dan pembina di depan balai desa Dawungsari. tapi tanpa adanya SPANDUK.
Perjalanan pulang yang melelahkan dgn jarak yang jauh menuju Bogor.....
Setibanya rombongan di Kampus SIT, sorak meriah membahana memeriahkan penyambutan yang telah disiapkan oleh adik2 kelas 10. terima kasih dek.. :)
Dan peserta baru bisa melepas lelah sekitar pukul 21:00 setelah makan malam.. SELESAI
(hafiz2202)
Lebih lengkap tengok JAISH
Yaaah, tiga minggu kemarin memang full tetapi tetap penuh makna. LKMM adalah salah satunya mulai dari susah, senang kesal yang dilengkapi HARUBIRU lengkap banget semua ada di LKMM. Yang setengah dari minggu ini saya habiskan untuk ambil bagian dalam mensukseskan LKMM 2013 ini.
Tak pernah bosan untuk "Better Than Records"
Rekor kami kali ini adalah Siswa yang Pertama Kali melakukan problem solving di Desa Dawungsari setelah gelar itu disandang oleh kakak kelas kami namun di desa yang berbeda.
Desa Dawungsari Kab.Garut menjadi saksi hidup kami. Dinginnya hawa pegunungan dan jalanan menurun terjal yang tak berhasil mematahkan semangat kami merupakan saksi berikutnya. Di sini ujian besar menghadang dengan mempertaruhkan segalanya.
Hari pertama kami meyusuri Desa dari RW 07 hingga RW 01, melakukan survey kemudian bertemu Bpk.H. Sutisna sebagai Kepala Desa untuk berbincang tentang desa. Malam harinya kami kembali berkumpul untuk membahas segala persiapan hari esok karna esok adalah hari dimana tugas mulia telah menunggu.
Hari selanjutnya, tugas muliapun dilaksanakan. Berbekal pengetahuan tentang problem solving dan cara wawancara yang baik. Di awali dengan do'a, kelompok yang terdiri dari enam orang temasuk saya mendapat tugas di RW 05. Ada 7 kelompok di sebar di tujuh RW berbeda.
Malam harinya, masing2 kelompok mempresentasikan hasil survey mereka di siang hari tadi. hingga dapatlah kesimpulan tentang kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan bagi desa tsb atau yang lebih dikenal dengan metode S.W.O.T
Saat2 puncak dimana hasil kesimpulan yang didapat malam sebelumnya akan dipresentasikan oleh para presenter handal (handal dalam bahasa) sunda maksudnya. Dan tak lupa MC yang ahli di bidangnya yaitu Abadi dan Adi, sebagai partner mereka memang bisa diandalkan. Presenter pertamapun unjuk gigi yaitu Silmi dilanjutkan penjelasan S.W.O.T oleh Adzkia kemudian kesimpulan oleh Farhan Fauzi.
Ternyata sederet presentasi tadi bukanlah puncak acara, malah sesi komentarlah yang menjadi moment paling GREGGEEET. Gimana gak, lah yang rencananya hanya Bpk.Kades dan Bpk.Adm yang memberi komentar eeeeh malah para audiencepun unjuk kehebohan (bukan kebolehan) dalam berkomentar. Salah satunya ada Bpk.Koko selaku mantan Kades periode sebelumnya yang mengomentari anggapan kami bahwa adu domba itu haram karna mendzolimi hewan, beliau menyangkal bahwa di desa mereka tidak ada yang namanya adu domba (dengan mimik sedikit marah). "Yang ada di sini itu kontes domba atau ketangkasan domba jantan. Jadi jangan pernah adik2 pelajar ini menyebutnya adu domba.." lugas beliau.
Trus bagaimana teknis dari kontes tersebut pak ?
"Dua domba jantan yang memiliki berat dan umur yang sama saling di hadapkan untuk saling menyerang satu sama lain dengan dilengkapi wasit di dalam arena. Dan juga karna budaya ini sudah mendunia jadi tolong jangan gugat " jelasnya..
GubraaakKK... (pengen ketawa bingung, palagi menjawab)
Pernyataan yang unik sekaligus different ini sempat membuat suasana sedikit memanas, untungnya datanglah seorang cooler yaitu bpk Karebet, dengan ulansan dari pembina LKMM ini akhirnya suasana kembali sejuk.
Acara ditutup dengan penampilan Alvo (Alfabet voice) yang berhasil membuat para audience kegirangan.. Alhamdulillah
dilanjutkan dengan Innalillah
Sesi yang paling bikin kesalpun tiba, yaitu sesi pamit2an kpd slruh jajaran masyarakat desa DawungSari yang telah mengikhlaskan desanya di acak2 oleh kami.. hehehe
Potret2pun menjadi saat yang tak terlupakan, bersama para staff balai desa dan pembina di depan balai desa Dawungsari. tapi tanpa adanya SPANDUK.
Perjalanan pulang yang melelahkan dgn jarak yang jauh menuju Bogor.....
Setibanya rombongan di Kampus SIT, sorak meriah membahana memeriahkan penyambutan yang telah disiapkan oleh adik2 kelas 10. terima kasih dek.. :)
Dan peserta baru bisa melepas lelah sekitar pukul 21:00 setelah makan malam.. SELESAI
(hafiz2202)
Lebih lengkap tengok JAISH
Komentar
Posting Komentar
Memberi saran itu cara menasihati dengan manfaat yang berkala panjang loh.. Komentar yuk